~HAVE A BLESSED & WONDERFUL DAY BLOGGER~

1 Sep 2014

APOLOGETIKA

READING REPORT II
(Laporan Bacaan II)
Oleh : Yulmia Makawekes

Nama Buku :

Christian Apologetics In The Postmodern World
(Apologetika  Kristen Di Dunia Postmodern)

Diedit oleh :
Timothy R.Phillips
& Dennis L.Okholm

Buku "Christian Apologetics In The Postmodern World" (Apologetika  Kristen Di Dunia Postmodern), yang diedit oleh : Timothy R.Phillips & Dennis L.Okholm, buku tersebut adalah buku yang sangat bagus untuk dipelajari oleh orang Kristen,. Melalui buku ini saya dapat menyimpulkan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh orang Kristen pada masa Postmodernisme, antara lain :
1.  Bahwa sebenarnya orang kristen memiliki kesempatan memberitakan Injil secara luas, meskipun kekristenan berada dalam tekanan untuk harus mengakui kesamaan dan kesejajaran dengan agama lain, sesungguhnya kita justru dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berjuang dengan sungguh-sungguh, membuktikan kebenaran kekristenan. Jika dulu kita ditolak mentah-mentah oleh modernis rasionalis, pengakuan yang diberikan oleh filsafat postmodern bagi kekristenan merupakan kesempatan emas bagi kita untuk memberitakan kabar keselamatan dalam Kristus kepada banyak orang. Dalam hal ini pluralisme agama yang terbentuk menjadi celah bagi kita untuk memaparkan kebenaran kristen kepada umat beragama lain.

2.    Orang Kristen mempunyai kesempatan untuk menjangkau mereka yang kecewa terhadap modernisme. Idealisme modern telah gagal menjamin kenyamanan dan kesejahteraan umat manusia. Banyak orang telah menaruh harapan mereka kepada ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan masalah mereka telah merasa putus asa. Inilah waktunya bagi kekristenan untuk memberikan kepada orang-orang sedemikian jaminan yang sempurna dan kekal dalam janji Tuhan bahwa hanya Tuhan, Dialah satu-satunya yang menjanjikan kebahagiaan yang sejati.

3.    Kristen dapat menawarkan kebenaran yang absolut bagi kerancuan yang ditimbulkan postmodernisme. Sesungguhnya tidak seorangpun yang dapat hidup tanpa standar kebenaran yang diterima secara universal. Kebebasan yang ditawarkan postmodernisme nampaknya hanyalah sebuah konsep yang dimunculkan sebagai ‘obat penenang’ bagi banyak orang yang kecewa dan frustrasi terhadap mimpi kebahagiaan modernis.
Kebebasan memegang kebenaran telah membuka celah timbuilanya konflik dan perselisihan. Walaupun mungkin kebenaran yang sejati menghasilkan kontradiksi atau tidak, Namun orang Kristen harus siap dan bersedia hidup dengan kebenaran yang menghasilkan perang, karena dari pergumulan inilah, kekristenan dapat menawarkan kebenaran yang mutlak dalam Kristus Yesus. 
Setelah memahami tiga hal diatas, dapat dimengerti bahwa sesungguhnya kekristenan justru mendapatkan kesempatan yang baik untuk membuat perbedaan. Hal penting yang harus diperhatikan kaum kristen adalah kembali kepada Alkitab dan berdiri kokoh dalam iman. Keteguhan umat Kristen tinggal tetap dalam iman dan menolak pengaruh postmodernisme akan membuat banyak orang berpikir dan ‘tertarik’ untuk mengenal kekristenan. Sebaliknya, jika kekristenan terpengaruh akan postmodern dan mengadopsinya ke dalam gereja; kekristenan akan menjadikan dirinya sendiri ‘sama’ dengan kebenaran yang lain dan semakin tidak diperhatikan.
Di tengah pergeseran era modernisme ke postmodernisme ini, kekristenan memang seakan dipaksa berdiri di antara dua perahu; namun, bagaimanapun, gereja harus tetap memiliki imannya dengan teguh. Keyakinan dan keteguhan inilah yang tidak ada dalam filsafat modernisme maupun postmodernisme. Dan inilah, yang kita dapat tawarkan bagi dunia. Inilah yang harus tetap menjadi perbedaan kekristenan di tengah dunia ini. Dalam hal ini, gereja Tuhan perlu terus berdiri dan bersandar kepada Roh Kudus untuk dapat bertahan dalam imannya. Gereja Tuhan tidak boleh lengah. Tawaran kebebasan yang disediakan oleh Postmodernisme dapat menjadi sebuah pencobaan dan godaan yang besar bagi gereja untuk kemudian jatuh. Hal ini tentu tidak boleh terjadi. Karena itu, untuk menjawab tantangan zaman ini gereja Tuhan dan kekristenan harus membuat perbedaan.