~HAVE A BLESSED & WONDERFUL DAY BLOGGER~

28 Sep 2012

Minyak Urapan Yang Alkitabiah


Minyak Urapan yang Alkitabiah


A.    Pendahuluan

Bila diterjemahkan kedalam bahasa Ibrani, minyak adalah “zayit,” artinya pohon zaitun dan hasilnya. Penggunaan minyak adalah sebagai simbol perlindungan dan berkat Allah bagi orang yang sakit, untuk pengobatan pada luka. Kita lihat kisah seorang Samaria yang baik hati, yang menolong seorang yang turun dari Yerikho yang dirampok para penyamun, lihat Lukas. 10:34 dikatakan Firman Tuhan :  "Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur

Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya". Sampai saat ini masih ada beberapa Gereja yang menggunakan Minyak Urapan sebagai sarana kesembuhan, akan tetapi ada juga gereja  yang menetang ajaran ini, Jika kita simak secara sungguh-sungguh,  sesungguhnya melalui minyak urapan orang dapat disembuhkan, karena didalam minyak urapan tersebut ada kuasa Yesus Kristus, dan pada saat mengoleskan minyak tersebut kepada orang sakit, para pendeta tidak menyebut didalam nama lain, selain di dalam nama Tuhan Yesus.

B.    Isi

Dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa minyak urapan merupakan sarana yang dipakai oleh para imam sesuai dengan yang diperintahkan langsung oleh Allah (Kel. 40:9; Im. 8:10,12; Kel. 40:13). Kata “pengurapan” dalam bahasa Yunani, "chrisma" yang artinya sebuah obat untuk menyembuhkan luka atau melumasi; anugerah dari Roh Kudus, dan pengurapan. Kata "pengurapan" digunakan untuk mewakili karunia yang kudus dari Allah. Minyak digunakan untuk mengurapi seseorang atau sesuatu.
Penggunaan minyak digunakan untuk mewakili "pengudusan dan pentahbisan" oleh Allah, yang membuat seseorang atau sesuatu yang diurapi menjadi kudus, layak dan suci untuk Tuhan.
Selain pemakaian untuk penahbisan imam-imam (Kel. 29:2), minyak juga merupakan unsur penting dalam upacara penobatan raja ( 1 Sam. 10:1). Sebagai obat, minyak dipakai baik obat dalam maupun luar. Dayanya yang menenangkan dan mencegah, membuatnya sebagai obat perut yang berharga, dan khasiatnya sebagai telah diakui sejak zaman purba. Sebagai obat luar, minyak dioleskan dan terkenal manjur untuk memar-memar dan luka-luka (Yes. 1:6; Mrk. 6:13; Luk. 10:34).
Dalam Kitab Yesaya pasal 1 dijelaskan tentang nasib bangsa Israel yang diakibatkan oleh perbuatan mereka sendiri yang tidak setia kepada Tuhan. Gambaran dalam ayat 5-6 adalah mengenai seseorang yang didera setengah mati dan gejala luka-luka yang diakibatkannya. Pada ayat ini, Nabi Yesaya sudah mengenal akan fungsi minyak (Ibr, shemen, biasanya dari zaitun), sebagai sarana untuk mengobati sakit luka-luka dan memar. Nasib bangsa Israel yang menjadi budak belian yang hina, sakit dan lesu di pasar budak bangsa-bangsa, tidak diperhatikan lagi oleh Allah, bahkan tidak akan ada minyak lagi untuk mengobatinya.
Dari kita Yesaya tersebut dapat kita mengerti bahwa betapa pentingnya minyak urapan, bahkan sebuah bangsa yang besar seperti Israel yang terbuang dan menjadi budak karena pemberontakan mereka kepada Allah, Yes 1:6 menjelaskan bahwa tidak ada lagi minyak yang dioleskan untuk bangsa Israel karena pemberontakannya kepada Allah. Dari ayat 6 ini dapat kita pahami bahwa minyak adalah unsur yang penting bagi kehidupan manusia baik secara jasmani dan rohani, karena berbicara minyak urapan itulah Allah sendiri sang penyembuh luka-luka atas tubuh manusia. Jadi jelaslah bahwa berbicara minyak urapan baik didalam Perjanjian lama maupun Perjanjian baru, didalamnya ada unsur kuasa dan kasih Allah itu sendiri bagi manusia.


C.    Penerapan


Dalam Markus 6:13 dan Yakobus  5:14 "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan", adalah merupakan dasar alkitabiah yang benar dan kuat untuk kita menggunakan minyak urapan bagi orang kristen yang sakit,  Pengurapan di dalam Perjanjian Baru digunakan dengan cara yang berbeda karena Yesus merupakan penggenapannya. Hanya ada satu Imam Besar bagi umat Kristen yang percaya yaitu Yesus Kristus. Dialah Pribadi yang mengurapi umat Allah melalui Roh Kudus. 
Di dalam Perjanjian Baru ditemukan bahwa minyak digunakan untuk mengurapi atau menyembuhkan orang sakit; dan disebut sebagai lambang dari kehadiran dan kuasa Roh Kudus serta sarana untuk membangkitkan iman. Jadi pengakuan sarana minyak untuk penyembuhan, sudah menjadi suatu ketetapan dalam firman Tuhan, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
D.    Kesimpulan


Setelah membahas beberapa hal mengenai minyak uarapan yang alkitabiah, dapat penulis simpulkan bahwa, baik didalam perjanjian lama maupun perjanjian baru, minyak urapan adalah lambang dari berkat Allah yang terdiri dari berbagai macam berkat, anugrah dan karunia Allah bagi orang percaya, baik itu berupa berkat kesehatan, kesembuhan, kekayaan, kehormatan, dan masih banyak berkat-berkat Allah lainnya yang dapat kita terima melalui minyak Urapan.  Dalam Perjanjian Lama "minyak urapan" digunakan sebagai ramuan rempah-rempah yang kudus yang digunakan dalam hubungan dengan pengurapan, pentahbisan dan pengudusan Bait Allah dan peralatannya, dan para Imam dan Raja yang dipilih Allah (Kel.29:7;30:22-33; Im.8:10-12;1 Sam.9:16;10:1), Didalam Markus 6 disana dinyatakan bahwa kedua belas murid Tuhan yesus sebelum mereka pergi di utus mangabarkan injil, mereka diberi kuasa atas roh-roh jahat, dan ayat 13 menyatakan : "dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka".  "Pengurapan dengan minyak di jaman Perjanjian Baru adalah untuk orang-orang yang sakit dan membutuhkan doa dari penatua - penatua. Minyak mewakili kuasa Allah Roh Kudus. Ini adalah fakta dari berita Injil yang luar biasa.
Melalui penafsiran dan pengkajian Firman Allah secara Literatur dan terstruktur, maka pandangan dari ayat-ayat Firman Tuhan diatas dapat dipahami bahwa minyak merupakan sarana yang bisa dipakai oleh hamba Tuhan dalam pelayanan kesembuhan di gereja.