~HAVE A BLESSED & WONDERFUL DAY BLOGGER~

28 Jul 2017

Teologi Reformasi

1.   Faktor-faktor penentu lahirnya gerakan Reformasi dan Relevansinya.
Beberapa faktor  dan segi-segi yang menguntungkan bagi lahir dan berkembanganya gerakan Reformasi antara lain, bidang theologi, sosial - politik, Ilmu  dan pengetahuan, dan juga bidang media percetakan.

a.      Bidang  theologi
Sepanjang sejarah, bidang teologi terus berkembang  sebagai science sebagai wadah berteologi, dimana para teolog mencoba mencari kebenaran yang sesungguh melalui Kitab Suci  dan berusaha merumuskannya. Pada abad ke 3-8 perkembangan berteologi dikuasai oleh pemimpin gereja dengan doktrin-doktrin kekristenan yang sempit, dan dipihak lain para pemimpin gereja tidak lagi melakukan tugasnya sesuai  dengan Kitab Suci. Zaman ini disebut zaman kegelapan.  Pada abad pertengahan pengaruh filsafat Yunani (Neo-Platonisme) berkembang dan mempengaruhi pola berpikir manusia dan situasi ini juga mempengaruhi Gereja Katolik dalam berteologi dan merumuskan doktrin-doktrin gereja, Alkitab  tidak lagi menjadi landasan utama dalam merumuskan doktrin untuk memperkuat kekuasan pimpinan gereja dan  konsili-konsili tidak lagi  sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam gereja, melainkan berada pada Paus. Keselamatan manusia ditentukan oleh Paus dan peran manusia  dalam beramal bagi gereja.

Peranan Khusus Wanita dalam Penginjilan


Ketika Allah menciptakan wanita, Ia menciptakan seorang penolong bagi laki-laki yang sepadan dengan dia (Kejadian 2:20). Dan sejak saat itu sampai sekarang peranannya ialah sebagai penolong. Maksud Allah tersebut dapat dikelabui oleh kebiasaan-kebiasaan dan kebudayaan yang memuat tata cara dan tata nilai terhadap peranan dan kedudukan kaum wanita dari masa ke masa. Dewasa ini, sudah terjadi perseteruan antara dua posisi, yaitu kedudukan wanita dalam gereja dan masyarakat. Kedua pandangan tentang peranan wanita dan statusnya adalah: pertama, paham tradisional, bahwa wanita hanyalah sebagai ibu rumah tangga. Yang kedua adalah wanita karier, yang berarti bahwa wanita dapat mengambil bagian dalam fungsi sosial atau masyarakat sebagaimana halnya kaum pria. Selayang pandang terhadap sejarah membuktikan kebenaran tersebut. Allah menciptakan laki-laki dan wanita. Dia tidak memberikan vonis bahwa kedudukan wanita itu lebih rendah daripada kedudukan laki- laki. Dalam masa Perjanjian Lama, Allah terus-menerus menjunjung tinggi derajat kaum wanita setara dengan kaum pria. Dalam hukum Taurat, seorang ibu harus dihormati, ditaati, dan ditakuti. Ia memberikan nama kepada anak-anak dan mengajar mereka. Persembahan yang sama diberikan untuk penyucian apakah yang baru lahir itu anak laki-laki atau perempuan. Wanita menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan dan mempersembahkan korban sama dengan kaum pria. Janji seorang nazir dilakukan ketika ia mempersembahkan hidupnya khusus untuk penyembahan kepada Yahweh. Wanita dikecualikan dari pekerjaan Sabat.

Tuhan Adalah Gembalaku

Mazmur 23 : 1 - 6
1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Psalms 23 : 1 - 6
1 The LORD is my shepherd; I shall not want. 2 He maketh me to lie down in green pastures: he leadeth me beside the still waters. 3 He restoreth my soul: he leadeth me in the paths of righteousness for his name's sake. 4 Yea, though I walk through the valley of the shadow of death, I will fear no evil: for thou art with me; thy rod and thy staff they comfort me. 5 Thou preparest a table before me in the presence of mine enemies: thou anointest my head with oil; my cup runneth over. 6 Surely goodness and mercy shall follow me all the days of my life: and I will dwell in the house of the LORD for ever.