PRINSIP-PRINSIP ALKITABIAH
DALAM MENDIDIK ANAK
A. Pendahuluan
Kita
mengetahui bersama bahwa anak-anak merupakan berkat dan karunia dari Allah bagi
kita selaku keluarga kristen yang percaya kepada Allah. Karena itu kita patut
mengucap syukur kepada Allah yang telah menganugrahkan anak-anak kepada kita. Tetapi Tuhan menganugrahkan
anak-anak
kepada kita bukan supaya kita dapat memiliki mereka untuk kepentingan
kita sendiri. Tuhan memberikan anak-anak kepada kita supaya mereka dibesarkan
bagi kemuliaannya. Anak-anak dapat
membawa sukacita yang besar bagi orang tua, karena mereka adalah berkat yang
istimewa dalam sebuah pernikahan. Didalam Mazmur 127 : 3 dikatakan
"Sesungguhnya anak-anak lelaki adalah milik pusaka daripada Tuhan, dan buah
kandungan adalah suatu upah"
Tujuan utama kita dalam
mendidik anak adalah agar anak-anak kita mengenal dan menerima kristus sebagai
Juruslamat mereka, dan membimbing mereka mengikuti rencana Allah untuk
kehidupan mereka1
Sebagai orang tua kita
punya tanggung jawab penuh untuk membimbing dan mendidik anak, agar mereka mengerti
setiap rancangan dan rencana Tuhan yang indah bagi masa depan mereka. Didalam
Kitab Ulangan 6 : 6-7 dikatakan : " 6: Apa yang Kuperintahkan kepadamu
pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7: haruslah engkau mengajarkannya
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk
dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring,
dan apabila engkau bangun"
Didalam kita mengajar dan mendidik anak-anak, tempat yang
paling baik bagi anak-anak adalah rumah. Karena itu kita sebagai orang tua
harus menciptkan situasi dan kondisi senyaman mungkin didalam rumah kita, agar
bila waktunya anak-anak untuk berada dirumah, mereka boleh merasa nyaman
dan betah dirumah, dengan demikian kita
dapat membangun komunikasi secara rutin dengan anak-anak kita, atau bahkan
mereka dengan senang hati mau mendengarkan apa yang kita kemukakan dan ajarkan
kepada mereka.
(1Rencana Allah
Bagi Rumah Tangga Kristen hal 194 Joyce Coon, Isaac dan Margaret Simbiri Yayasan
Kalam Hidup Bandung)B. Masalah Yang Dihadapi Dalam Mendidik Anak
a. Hal-hal yang menghalangi ajaran kita
Sikap dan
tindakan orang tua yang kurang bijaksana, kurang adil, dan tidak lemah lembut
dalam mendidik anak, mengakibatkan anak sukar diajari, dibimbing, . Kategori
orang tua yang kurang bijaksana dalam mendidik anak misalnya terlalu banyak
membuat peraturan di dalam rumah2, terlalu mengekang anak, setiap
aktifitas anak selalu dikhawatirkan, sering bersuara keras dalam berkata-kata,
sering marah-marah didepan anak, bahkan sampai memukul anak, dan berbagai
karakter buruk lainnya yang dipertontonkan kepada anak. 2Ibid hal 214
Sebagai orang
tua didalam mendidik dan membesarkan anak kita harus bijaksana, agar anak-anak
dapat menerima dan mendengar apa yang kita ajarkan, apabila kita kurang
bijaksana didalam mendidik anak maka, pertumbuhan anak secara psikologi sangat
tidak baik, bahkan pertumbuhan anak secara fisik pun turut dipengaruhi oleh sikap
dan tindakan orang tua yang tidak bijaksana.
Selain kita
kurang bijaksana, terkadang kita hanya mengandalkan diri kita sendiri dalam
mendidik dan mengajari anak, orang tua yang yang benar dalam mendidik anaknya
adalah orang tua yang selalu mendoakan anak-anaknya, dalam segala hal kita
harus berdoa kepada Tuhan meminta bimbingan dan kekuatan dari Tuhan agar
anak-anak kita bertumbuh menjadi anak yang baik, cerdas, pintar , hormat dan
patuh kepada orang tua, terlebih mendoakan mereka agar menjadi anak-anak yang
taat dan takut kepada Tuhan.
b.
Orang tua yang
mengabaikan kepentingan anak
Tindakan orang tua yang sering mengabaikan
kepentingan atau kebutuhan anak, adalah sebuah sikap atau tindakan yang tidak
bertanggung jawab didalam mendidik dan memelihara anak. Dan tindakan tersebut
adalah tindakan yang melawan Allah yang telah menganugrahkan anak kepada orang
tua.
Ada orang tua yang tega menelantarkan anak-anaknya
demi kepentingan dirinya sendiri. Di era globasasi ini, orang tua cenderung
berpendapat bahwa dengan memberikan berbagai fasilitas kepada anak, itu sudah
sangat cukup bagi seorang anak dalam memenuhi berbagai kebutuhan atau
kepentingannya, bagi orang tua zaman kini yang mempunyai kesibukan tingkat
tinggi, serta memiliki pendapatan ekonomi yang lebih dari cukup, mereka tidak
pernah memikirkan kebutuhan anaknya secara psikologis, mereka beranggapan bahwa
anak-anaknya akan senang ditinggal pergi berhari-hari karena anak sudah
dibekali dengan berbagai fasilitas canggih, baik itu HP, Laptop, Game yang
canggih, makanan yang enak, atau bahkan
setiap hari mereka hanya punya waktu 1 (satu) jam bertemu dan dengan anak-anak
mereka.
Didalam pertumbuhannya, baik pertumbuhan secara
psikologi maupun secara fisik, anak
mempunyai berbagai kebutuhan atau kepentingan yang tidak boleh diabaikan oleh
orang tua. Kepentingan pendidikan pada prinsipnya sangat diperlukan bagi seorang
anak baik itu pendidikan disekolah (formal) maupun pendidikan akhlak dan
tingkahlaku anak. Orang tua juga sangat perlu memberi ruang dan waktu yang
lebih bagi anak, Orang tua yang tidak pernah menunjukan kasih sayang
kepada anak-anaknya dapat dikatakan sebagai orang tua yang gagal mendidik dan
membesarkan anak-anaknya, pada hakekatnya setiap anak didalam sebuah keluarga
sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang tua secara nyata. Orang tua
tidak dapat menggantikan tanggung jawabnya dengan berbagai fasilitas yang hanya
berwujud benda mati.
C. Bagaimana Cara Menyelesaikan Masalah Dalam
Mendidik Anak
a.
Meminta
pertolongan dan bimbingan Tuhan dalam mendidik anak
Permasalahan
yang timbul ditengah-tengah mendidik anak,
akarnya adalah orang tua, apabila kehidupan orang tua juga bermasalah,
jauh dari ajaran firman Allah, atau bahkan orang tua yang sama sekali tidak
pernah mendengar firman Tuhan (malas ibadah di gereja), meskipun mereka adalah
keluarga kristen, tentu menjadi dampak buruk bagi masa depan anak-anaknya. Keluarga
seperti tersebut diatas adalah gambaran keluarga yang hancur dan berantakan. Perlu
pertobatan yang sungguh-sungguh agar kondisi seperti ini dapat dipulihkan
kembali.
Sebuah keluarga yang
mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan prinsip yang salah3,
tanpa disadari telah menanamkan rasa kurang percaya diri, rasa rendah diri
kepada anak-anaknya. Dan hal tersebut adalah sebuah masalah yang sangat krusial
bagi masa depan anak-anaknya, bahkan dapat dikatakan sebuah situasi yang sangat
berbahaya bagi masa depan anak-anaknya. 3Dr.James Dobson – Memantapkan Kehidupan Keluarga hal 131 Yayasan kalam Hidup Bandung 1995
Jalan
satu-satunya yang harus dilakukan oleh orang tua adalah, bertobat, merendahkan
diri dihadapan Tuhan, Berdoa dan meminta tuntunan Roh Kudus, agar mereka dapat kembali merajut kehidupan yang
seturut dengan kehendak Allah, dengan demikian orang tua dapat membina dan
mendidik anak-anaknya sesuai dan seturut dengan kehendak Tuhan.
Kolose 3 : 20 "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu
dalam segala hal, karena itulah yang indah dihadapan Tuhan". Kolose 3 :21 "Hai bapa-bapa, janganlah
sakiti hati anak-anakmu, supaya jangan tawar hatinya". Apabila kedua ayat alkitab ini kita hayati
dan lakukan dalam keluarga kita, maka akan terjadi sebuah korelasi yang indah
ditengah keluarga, dan semua ini akan menjadi Hormat dan Kemuliaan bagi nama
Tuhan.
Salah satu tuntutan Allah
adalah agar kita mendidik anak untuk taat. Jika kita tidak berhasil untuk
membuat anak menjadi taat, maka kita tidak dapat berharap bahwa Allah akan
menepati janjiNya. Ada orang tua yang tidak berhasil untuk membuat anak-anak
mereka tunduk pada orang tua, hal ini disebabkan mungkin mereka menghentikan
didikan mereka terlalu cepat, atau bahkan terlambat mulai mendidik anak mereka. Apa
yang harus dilakukan orang tua apabila mereka menyadari bahwa mereka sudah
mengabaikan tugas mereka, sedangkan waktu berlalu dengan cepat? Mungkin
anak-anak mereka sudah besar dan nampaknya tidak mungkin mereka dapat diubah
lagi. Selalu ada harapan sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil4.
4Beverly LaHaye., Membina Temperamen Anak . hal 165 Yayasan kalam Hidup Bandung 1994
4Beverly LaHaye., Membina Temperamen Anak . hal 165 Yayasan kalam Hidup Bandung 1994
Pikirkanlah
langkah-langkah berikut, tidak peduli anak anda sudah berapa lama menjadi anak
yang yang tidak taat, tetapi percayalah bahwa Allah akan mengubah kehidupan
ank-anak tersebut.
1.
Kenali dan akuilah dibidang mana
terletak kegagalan anda. Mintalah Allah menunjukan dimana letak kelemahan kita
selaku orang tua, dan bersedialah untuk menyebutkan persoalan-persoalan kita,
misalnya : kesombongan, sifat lekas marah, tidak konsisten,mementingkan hal
yang salah dansebagainya.
2.
Akuilah semua itu dihadapan Allah dan
mintalah ampun
3.
Dengan penuh kasih dan dengan disertai
doa akuilah kesalahan kita dihadapan anggota-anggota keluarga yang sudah kita
sakitidan berdoalah agar mereka mau mengampuni
4.
Mintalah tolong kepada Allah agar Ia
mengubah kebiasaan kita dan buatlah suatu rencana yang baru untuk memperbaiki
yang lama.
5.
Percayalah bahwa Roh Kudus akan mengubah
kehidupan kita sebagai orang tua dan percayalah bahwa Allah akan memperbaiki
kesalahan yang sudah kita lakukan terhadapan anak-anak kita.
6.
Mulailah hidup dari titik yang baru
inidan janganlah hidup dibawah tekanan perasaan bersalah karena hal-hal yang
sudah lalu.
Ingatlah selalu bahwa Bapa yang di sorga bahkan lebih ingin dari
kita, agar kita menjadi orang tua yang berhasil, tetapi memang kita harus
mengikuti prinsip-prinsip Allah5. Sebagai orang tua, bila kita sudah mengikuti
ke enam langkah tersebut diatas, maka berbesar hatilah dan nikmatilah kehidupan
ini bersama-dengan anak-anak kita. Bersabarlah jangan berharap bahwa Allah akan
dengan cepat mengubah semua keadaan dan situasi menjadi baru, namun kasihilah
anak-anak kita sebagaimana adanya dan dengan sabar nantikanlah Allah bekerja
didalam kehidupan anak-anak kita, dan Allah bekerja didalam kehidupan keluarga
kita. 5Ibid hal 166
b. Mendidik
dan membesarkan anak dengan penuh kasih sayang.
Tujuan keluarga Kristen mendidik
anak-anaknya adalah menerima Kristus sebagai Juruselamat, dan mengikuti rencana
Allah bagi kehidupan anak-anak. Untuk mencapai tujuan itu, sebagai orang tua
kita harus menolong mereka dengan penuh kasih sayang, supaya anak-anak
mengerti dan taat kepada apa yang sudah diajarkan kepada mereka.
Didalam sebuah keluarga kristen,
kita harus menanamkan kasih Allah, agar anak-anak dapat mengerti rencana dan
kehendak Allah bagi masa depan mereka.
Amsal 22 : 6 "Didiklah orang
muda menururt jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan
menyimpang dari pada jalan itu.". Orang
tua juga harus membuat peraturan yang bijaksana untuk dapat membantu anak-anak
berbuat kebenaran.
Sebelum
orang tua menerapkan berbagai peraturan didalam keluarga, pastikan bahwa
anak-anak memahami apa yang tersirat /tertuang didalam peraturan tersebut.
Orang tua harus dengan sabar dan penuh kasih sayang membimbing dan
menerangkan/menjelaskan kepada anak-anaknya, agar mereka mengerti dan memahami
apa yang di maksud oleh orang tua.
Efesus 6 :1-4
"Taat Dan Kasih":
(1) "Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu didalam Tuhan, karena haruslah demikian"
(2) "Hormatilah ayahmu dan
ibumu ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji
ini"
(3)"Supaya kamu
berbahagia dan panjang umurmu dibumi"
(4)"Dan kamu bapa-bapa
janganlah bangkitkan amarah didalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka
didalam ajaran dan nasihat Tuhan"
Dari judul bacaan alkitab diatas, "Taat Dan Kasih" jelas bahwa Tuhan mau setiap keluarga Kristen harus mendidik dan mengajarkan anak-anak dengan kasih dan kebenaran yang dari Tuhan.
Kita
tidak boleh hanya menutut agar anak-anak kita harus taat dan mengasihi orang
tua, sebaliknya adalah tanggung jawab kita berbuat taat dan kasih, dan
menunjukkannya itu kepada anak-anak kita., Kita meniru teladan Allah,
selanjutnya anak-anak kita akan meniru teladan orang tua yang kita diperoleh
dari Allah.
Allah
tidak berharap orang tua itu sempurna, tetapi Ia sudah memberikan beberapa
syarat atau tuntutan yang dasar untuk mendidik anak-anak. Kita mungkin
mempunyai kekurangan didalam berbagai bidang, tetapi Allah benar-benar
mengharapkan agar kita mendidik anak untuk taat dan membuat mereka tunduk
kepada orang tua. Mengajar untuk lebih
taat berarti member perintah atau petunjuk dan mendesak agar anak itu
melaksanakannya. Seringkali kita memberitahukan kepada anak apa yang kita ingin
ia lakukan, tetapi kita lalai dan dalam mendesak agar ia melaksanakan hal itu.
D Kesimpulan / Penutup
Anak lebih cenderung
melakukan apa yang dilihatnya, dari pada apa yang didengarnya, artinya anak
lebih senang meniru apa yang dilakukan atau diperbuat oleh orang tuanya, dari pada
melakukan apa yang diperintahkan oleh orang tuanya. Karena itu sebagai orang
tua yang baik, kita harus memberi contoh dan teladan yang baik kepada anak-anak
kita, kita tidak boleh menunjukan perbuatan buruk yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan anak secara psikologis.
Sejak usia dini anak harus dibekali dengan ajaran firman Tuhan, dan kita senantisa menunjukan kasih sayang yang tulus kepada anak, dengan demikian akan terjadi feetback yang baik antara anak dan orang tua. Secara humanis adalah kebanggan bagi kita selaku orang tua, apabila kita berhasil membimbing, mendidik, dan membesarkan anak-anak sesusai dengan rencana dan kehendak Tuhan.
Sejak usia dini anak harus dibekali dengan ajaran firman Tuhan, dan kita senantisa menunjukan kasih sayang yang tulus kepada anak, dengan demikian akan terjadi feetback yang baik antara anak dan orang tua. Secara humanis adalah kebanggan bagi kita selaku orang tua, apabila kita berhasil membimbing, mendidik, dan membesarkan anak-anak sesusai dengan rencana dan kehendak Tuhan.
Tuhan Allah berfirman
dalam Ulangan 5 :29 "Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan
daku, dan berpegang dalam segala perintahKu, supaya baik keadaan mereka untuk
selama-lamanya". Dalam hal ini Allah menunjukkan kasihNya yang luar biasa
kepada kita melalui firmanNya, agar baik
keadaan kita maupun anak-anak kita, bahkan cucu kita.
Didalam segala hal,
tidak ada kata terlambat untuk merubah sesuatu yang telah hancur, rusak berantakan,
termasuk didalam sebuah keluarga, tidak ada kata terlambat untuk memulihkan
kembali sebuah keluarga yang hancur dan berantakan. Asalkan kita insaf,
bertobat, dan mau datang dikaki Tuhan, memohon bimbingan dan pertolongan Tuhan,
pasti Tuhan akan menolong kita, memulihkan kehidupan keluarga kita.
Penyerahan diri kepada tujuan akhir dalam kehidupan : memperoleh hidup kekal melalui Yesus Kristus Tuhan kita, dimulai dari dalam keluarga kita sendiri6. 6Dr.James Dobson Op-Cit,hal 167
Penyerahan diri kepada tujuan akhir dalam kehidupan : memperoleh hidup kekal melalui Yesus Kristus Tuhan kita, dimulai dari dalam keluarga kita sendiri6. 6Dr.James Dobson Op-Cit,hal 167
Sebenarnya
tidak ada orang tua yang sempurna, dan sekalipun orang tua berhasil untuk
menjadi sempurna, anak-anak belum tentu selalu berbahagia. Kita sebagai orang
tua tidak dapat melihat keefektifan didikan kita dengan kebahagiaan anak-anak
kita. Walaupun kita dengan penuh dedikasi berusaha untuk membahagiakan
anak-anak kita, setiap anak masih akan mengalami saat-saat yang pedih yang
memang diperlukan untuk dapat bertambah menjadi dewasa.
Seringkali
kita percaya bahwa kita ini sepenuhnya bertanggung jawab atas setiap tahap
didalam kesejahteraan emosi anak. Seorang anak yang tidak berbahagia
menyebabkan orang tuanya merasa bersalah dan membuat mereka menyalahkan
dirinya. Pada waktu setiap anak mengalami perubahan-perubahan yang terjadi
karena pertumbuhan, mereka akan mengalami puncak-puncak kebahagiaan dan
lembah-lembah kesedihan yang dalam, dan kedua-duanya tidak ada yang dapat
berlangsung terus menerus.
Bagi
orang tua tantangan yang paling penting bukanlah berusaha supaya menjadi sempurna,
melaingkan mengajarkan agar pada suatu hari kelak anak itu dapat sepenuhnya
bertanggung jawab untuk kehidupannya sendiri.
Ajarilah
anak untuk membedakan yang salah dan yang benar. Anak-anak dilahirkan kedalam
dunia ini dengan mempunyai kesadaran yang belum digugah mengenai apa yang baik
dan apa yang yang jahat. Saat yang paling baik untuk mengajarkan dan
membicarakan soal moralitas ialah apabila seorang anak baru saja melakukan
sesuatu yang patut dipuji atau kalau ia sedang bingung menghadapi suatu persoalan.
Bermanfaat sekali bagi anak apabila ia dapat mengambil keputusan sendiri dalam beberapa
persoalan.
Beberapa hal yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam mendidik anak
misalnya :
1. Mengajari
anak akan kasih dan terang Kristus
2. Mengajari
anak untuk dapat membedakan yang baik dan yang jahat
3. Mengajari
anak sopan santun, dan tatakrama
4. Melarang
anak-anak jika apa yang dilakukan dianggap berbahaya
5. Mengajari
anak menghormati orang lain
6. Sebagai
orang tua kita harus bijaksana dan berwibawa
Rahasia untuk menjadi orang tua
yang dikehendaki Allah ialah :(1) Mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah
satu-satunya jalan untuk menebus dosa manusia., (2) Bertobatlah dari kehendak
diri sendiri., (3)Terimahlah kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat dengan jalan
menyerahkan kehidupan kita kepada Kristus dan menjadikan Dia Tuhan di dalam
kehidupan kita., (4) Ingatlah agar kita membiarkan Tuhan Yesus Kristus memimpin
kita didalam setiap keputusan yang harus diambil tiap-tiap hari dala kehidupan
kita.
Berbahagilah orang tua
yang telah berhasil mendidik dan membesarkan anak-anaknya sesuai dengan ajaran
kasih Kristus, karena pasti masa depan anak-anaknya ada dalam genggaman tangan
Tuhan yang maha pengasih. Dan Tuhan pasti telah menyediakan upah yang besar di surga,
bagi orang tua yang bijaksana mendidik anak-anaknya sesuai ajaran firman Tuhan,
karena anak-anak bukan milik oran tua, anak-anak adalah kepunyaan Tuhan, yang
ia anugrahkan kepada manusia, yang dirancang untuk menjadi pengikut-pengikut
Kristus yang setia.
Yohanes 1 : 12 "Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya didalam nama-Nya"