Komunikasi Seperti Apakah
Yang Harus Kita Gunakan Sebagai Hamba Tuhan/Calon Hamba Tuhan, Ditengah
Masyarakat Indonesia Yang Plural/Majemuk?
A. Gambaran
Komunikasi secara umum
Sebelum kita membahas tentang komunikasi
seperti apakah yang harus kita gunakan sebagai hamba Tuhan/calon hamba Tuhan,
ditengah masyarakat Indonesia yang plural/majemuk?, maka terlebih dahulu kita
harus mengetahui/mengerti apa yang dimaksud dengan "Komunikasi".
Secara etimologi kata "Komunikasi" atau communicaton
berasal dari bahasa Latin communis
yang berarti 'sama'. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama
(make to common). Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan
dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada
kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to
understand one another).
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi baik
itu pesan, ide, gagasan, dan sebagainya, dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
B. Komunikasi
di tengah masyarakat yang majemuk
Dapat di pahami komunikasi sangat
diperlukan di segala aspek kehidupan, dan di setiap lapisan/golongan
masyarakat.
Bagi seorang hamba Tuhan / calon
hamba Tuhan, mempelajari tatacara komunikasi yang baik adalah sangat perlu,
selayaknya setiap hamba Tuhan, bahkan setiap orang percaya (Orang Kristen)
mengerti apa yang dimaksud dengan komunikasi, dan memahami etika berkomunikasi yang
baik di tengah jemaat dan juga di tengah masyarakat.
Komunikasi ditengah masyarakat yang
majemuk, merupakan barometer bahkan tantangan bagi seorang hamba Tuhan untuk
mengukur dan mengevaluasi dirinya, sejauh mana seorang hamba Tuhan dapat
membangun relasi yang baik dengan siapa saja, tanpa memandang berbagai latar
belakang dan perbedaan.
Telah diketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai
suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta sosial budaya yang berbeda-beda,
sehingga Indonesia sangat terkenal dengan masyarakatnya yang sangat majemuk. Bagi seorang hamba Tuhan tentu hal ini
merupakan tantangan tersendiri, terlebih bila hambah Tuhan yang menjalankan
panggilan Tuhan melalui penginjilan., tentu diperlukan sikap dan integritas
yang baik dalam menjalankan tugas panggilannya di tengah masyarakat yang
majemuk.
Perlunya komunikasi yang baik guna
membangun sebuah hubungan yang baik, dengan siapa saja, agar hamba Tuhan dapat
menjalankan tugas panggilannya dengan baik dan benar.
Seorang hamba Tuhan dapat membangun
komunikasi yang baik dengan siapa saja, dan untuk hal itu dapat dimulai dari
hal-hal yang mungkin tanpa kita sadari bahwa
hal tersebut telah mengkomunikasikan diri kita dengan orang lain,
misalnya dimulai dengan bagaimana cara kita berpakaian, baik itu di tengah keluarga,
di lingkungan tempat kita tinggal, di tengah jemaat, atau bahkan di tengah
masyarakat luas, dari cara kita berpakaian orang lain dapat menilai pribadi
kita.
Selain hal tersebut diatas, cara
tutur bicara seorang hamba Tuhan tidak kalah penting dengan cara berpakaian di
tengah-tengah masyarakat. Tutur kata seorang hamba Tuhan yang baik kapanpun dan
dimanapun pasti akan selalu menjadi berkat dan berbuah baik bagi setiap orang
yang mendengarkannya. Tutur kata / berbicara menggunakan unsur mulut dan lidah,
Kitab Amsal selalu memberikan wejangan dan hikmat mengenai mulut kita.
Dapat disimpulkan bahwa seorang
hamba Tuhan yang bijaksana, pasti akan selalu menggunakan mulut,lidah
(berbicara) dan mengungkapkan hal-hal baik dan berarti/bermakna, sehingga memberi
sukacita bagi setiap orang yang mendengarkannya.
Adalah suatu kebanggan bagi setiap
hamba Tuhan, bila kehadirannya diterima
ditengah masyarakat, baik itu di kumpulan masyarakat banyak (masyarakat
luas), maupun kelompok kecil, atau komunitas pelayanan, bahkan ditengah jemaat.
Untuk mencapai hal tersebut,
bukanlah sesuatu yang mudah, butuh perjungan, pengorbanan dan kerja keras agar
semua itu dapat terwujud dengan baik dan benar.
Membangun komunikasi yang baik
dengan memperhatikan berbagai unsur, seperti dikemukakan pada paragraph
sebelumnya bahwa cara berpakaian, tutur bicara adalah bagian dari unsur
komunikasi yang baik dengan orang lain.
Hal lain yang juga harus
diperhatikan bagi seorang hamba Tuhan dalam membangun komunikasi ditengah
masyarakat yang majemuk adalah membangun/membentuk karakter yang baik (character
building), serta mampu beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada. Seorang hamba Tuhan dengan bimbingan Roh
Kudus, pasti akan mampu membangun komunikasi yang baik dengan siapa saja,
sekalipun kita sedang berada ditengah-tengah orang yang tidak percaya kepada
Tuhan Yesus, atau banyak sekali perbedaan yang harus dihadapi, akan tetapi
apabila kita selalu mengandalkan pertolongan Tuhan, pasti semuanya dapat kita
lewati. Apabila kita sedang berada ditengah-tengah orang yang sangat mencolok
perbedaannya dengan kita, maka seyogya-nya kita harus bertindak/bersikap
fleksibel, rendah hati, suka mengalah,
senang menolong/membantu, dengan demikian kita akan selalu menjadi
contoh, dan memancarkan terang bagi orang-orang disekeliling kita.
Dewasa ini kondisi sosial masyarakat Indonesia sangat
krusial, menyikapi hal ini, sebagai
hamba Tuhan yang benar-benar terpanggil menjalankan Misi Kristus (Missio dei),
kita harus tampil dengan keberanian, percaya diri, terlebih percaya bahwa Tuhan
Yesus yang telah memanggil dan mengutus kita pasti selalu menyertai, menjaga,
membela serta melindungi kita, dimanapun, kapanpun, dan kemanapun kita
melangkah menjalankan misi Kristus.
Terlepas dari bagaimana cara
seorang hamba Tuhan membangun komunikasi yang baik ditengah masyarakat
Indonesia yang majemuk., Substansinya adalah bahwa komunikasi yang sesunggunya yang
dibangun oleh seorang hamba Tuhan di tengah masyarakat yang majemuk adalah : Komunikasi
Misi Kristus, yaitu penginjilan, kabar keselamatan, agar banyak jiwa bertobat,
percaya dan diselamatkan.