1. Faktor-faktor penentu lahirnya gerakan Reformasi dan Relevansinya.
Beberapa faktor dan segi-segi yang menguntungkan bagi lahir
dan berkembanganya gerakan Reformasi
antara lain, bidang theologi, sosial - politik, Ilmu dan pengetahuan, dan juga bidang media
percetakan.
a. Bidang theologi
Sepanjang sejarah, bidang teologi terus berkembang sebagai science sebagai wadah berteologi, dimana para teolog mencoba mencari kebenaran yang sesungguh melalui Kitab Suci dan berusaha merumuskannya. Pada abad ke 3-8 perkembangan berteologi dikuasai oleh pemimpin gereja dengan doktrin-doktrin kekristenan yang sempit, dan dipihak lain para pemimpin gereja tidak lagi melakukan tugasnya sesuai dengan Kitab Suci. Zaman ini disebut zaman kegelapan. Pada abad pertengahan pengaruh filsafat Yunani (Neo-Platonisme) berkembang dan mempengaruhi pola berpikir manusia dan situasi ini juga mempengaruhi Gereja Katolik dalam berteologi dan merumuskan doktrin-doktrin gereja, Alkitab tidak lagi menjadi landasan utama dalam merumuskan doktrin untuk memperkuat kekuasan pimpinan gereja dan konsili-konsili tidak lagi sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam gereja, melainkan berada pada Paus. Keselamatan manusia ditentukan oleh Paus dan peran manusia dalam beramal bagi gereja.
Sepanjang sejarah, bidang teologi terus berkembang sebagai science sebagai wadah berteologi, dimana para teolog mencoba mencari kebenaran yang sesungguh melalui Kitab Suci dan berusaha merumuskannya. Pada abad ke 3-8 perkembangan berteologi dikuasai oleh pemimpin gereja dengan doktrin-doktrin kekristenan yang sempit, dan dipihak lain para pemimpin gereja tidak lagi melakukan tugasnya sesuai dengan Kitab Suci. Zaman ini disebut zaman kegelapan. Pada abad pertengahan pengaruh filsafat Yunani (Neo-Platonisme) berkembang dan mempengaruhi pola berpikir manusia dan situasi ini juga mempengaruhi Gereja Katolik dalam berteologi dan merumuskan doktrin-doktrin gereja, Alkitab tidak lagi menjadi landasan utama dalam merumuskan doktrin untuk memperkuat kekuasan pimpinan gereja dan konsili-konsili tidak lagi sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam gereja, melainkan berada pada Paus. Keselamatan manusia ditentukan oleh Paus dan peran manusia dalam beramal bagi gereja.