Minyak Urapan yang Alkitabiah
A.
Pendahuluan
Bila diterjemahkan kedalam bahasa Ibrani, minyak adalah “zayit,” artinya pohon zaitun dan
hasilnya. Penggunaan minyak adalah sebagai simbol perlindungan dan berkat Allah
bagi orang yang sakit, untuk pengobatan pada luka. Kita lihat kisah seorang
Samaria yang baik hati, yang menolong seorang yang turun dari Yerikho yang
dirampok para penyamun, lihat Lukas. 10:34 dikatakan Firman Tuhan : "Ia
pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur
Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai
tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan
merawatnya". Sampai saat ini masih ada beberapa Gereja yang menggunakan
Minyak Urapan sebagai sarana kesembuhan, akan tetapi ada juga gereja yang menetang ajaran ini, Jika kita simak
secara sungguh-sungguh, sesungguhnya
melalui minyak urapan orang dapat disembuhkan, karena didalam minyak urapan
tersebut ada kuasa Yesus Kristus, dan pada saat mengoleskan minyak tersebut
kepada orang sakit, para pendeta tidak menyebut didalam nama lain, selain di
dalam nama Tuhan Yesus.
B.
Isi
Dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa minyak urapan
merupakan sarana yang dipakai oleh para imam sesuai dengan yang diperintahkan
langsung oleh Allah (Kel. 40:9; Im. 8:10,12; Kel. 40:13). Kata “pengurapan”
dalam bahasa Yunani, "chrisma"
yang artinya sebuah obat untuk menyembuhkan luka atau melumasi; anugerah dari
Roh Kudus, dan pengurapan. Kata "pengurapan" digunakan untuk mewakili
karunia yang kudus dari Allah. Minyak digunakan untuk mengurapi seseorang atau
sesuatu.
Penggunaan minyak digunakan untuk mewakili "pengudusan
dan pentahbisan" oleh Allah, yang membuat seseorang atau sesuatu yang
diurapi menjadi kudus, layak dan suci untuk Tuhan.
Selain pemakaian untuk penahbisan imam-imam (Kel. 29:2),
minyak juga merupakan unsur penting dalam upacara penobatan raja ( 1 Sam.
10:1). Sebagai obat, minyak dipakai baik obat dalam maupun luar. Dayanya yang
menenangkan dan mencegah, membuatnya sebagai obat perut yang berharga, dan
khasiatnya sebagai telah diakui sejak zaman purba. Sebagai obat luar, minyak
dioleskan dan terkenal manjur untuk memar-memar dan luka-luka (Yes. 1:6; Mrk.
6:13; Luk. 10:34).
Dalam Kitab Yesaya pasal 1 dijelaskan tentang nasib bangsa
Israel yang diakibatkan oleh perbuatan mereka sendiri yang tidak setia kepada
Tuhan. Gambaran dalam ayat 5-6 adalah mengenai seseorang yang didera setengah
mati dan gejala luka-luka yang diakibatkannya. Pada ayat ini, Nabi Yesaya sudah
mengenal akan fungsi minyak (Ibr, shemen, biasanya dari zaitun), sebagai sarana
untuk mengobati sakit luka-luka dan memar. Nasib bangsa Israel yang menjadi
budak belian yang hina, sakit dan lesu di pasar budak bangsa-bangsa, tidak
diperhatikan lagi oleh Allah, bahkan tidak akan ada minyak lagi untuk
mengobatinya.
Dari kita Yesaya tersebut dapat kita mengerti bahwa betapa
pentingnya minyak urapan, bahkan sebuah bangsa yang besar seperti Israel yang
terbuang dan menjadi budak karena pemberontakan mereka kepada Allah, Yes 1:6
menjelaskan bahwa tidak ada lagi minyak yang dioleskan untuk bangsa Israel
karena pemberontakannya kepada Allah. Dari ayat 6 ini dapat kita pahami bahwa
minyak adalah unsur yang penting bagi kehidupan manusia baik secara jasmani dan
rohani, karena berbicara minyak urapan itulah Allah sendiri sang penyembuh
luka-luka atas tubuh manusia. Jadi jelaslah bahwa berbicara minyak urapan baik
didalam Perjanjian lama maupun Perjanjian baru, didalamnya ada unsur kuasa dan
kasih Allah itu sendiri bagi manusia.
C.
Penerapan
Dalam Markus 6:13 dan Yakobus 5:14 "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit,
baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta
mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan", adalah merupakan dasar alkitabiah yang benar dan
kuat untuk kita menggunakan minyak urapan bagi orang kristen yang sakit, Pengurapan di dalam Perjanjian Baru digunakan dengan cara
yang berbeda karena Yesus merupakan penggenapannya. Hanya ada satu Imam Besar
bagi umat Kristen yang percaya yaitu Yesus Kristus. Dialah Pribadi yang
mengurapi umat Allah melalui Roh Kudus.
Di dalam Perjanjian Baru ditemukan
bahwa minyak digunakan untuk mengurapi atau menyembuhkan orang sakit; dan
disebut sebagai lambang dari kehadiran dan kuasa Roh Kudus serta sarana untuk
membangkitkan iman. Jadi pengakuan sarana minyak untuk penyembuhan, sudah
menjadi suatu ketetapan dalam firman Tuhan, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.
D.
Kesimpulan
Setelah membahas beberapa hal mengenai minyak uarapan yang
alkitabiah, dapat penulis simpulkan bahwa, baik didalam perjanjian lama maupun
perjanjian baru, minyak urapan adalah lambang dari berkat Allah yang terdiri
dari berbagai macam berkat, anugrah dan karunia Allah bagi orang percaya, baik
itu berupa berkat kesehatan, kesembuhan, kekayaan, kehormatan, dan masih banyak
berkat-berkat Allah lainnya yang dapat kita terima melalui minyak Urapan. Dalam Perjanjian Lama "minyak
urapan" digunakan sebagai ramuan rempah-rempah yang kudus yang digunakan
dalam hubungan dengan pengurapan, pentahbisan dan pengudusan Bait Allah dan
peralatannya, dan para Imam dan Raja yang dipilih Allah
(Kel.29:7;30:22-33; Im.8:10-12;1 Sam.9:16;10:1), Didalam Markus 6 disana
dinyatakan bahwa kedua belas murid Tuhan yesus sebelum mereka pergi di utus mangabarkan
injil, mereka diberi kuasa atas roh-roh jahat, dan ayat 13 menyatakan : "dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles
banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka". "Pengurapan dengan minyak di jaman
Perjanjian Baru adalah untuk orang-orang yang sakit dan membutuhkan doa dari
penatua - penatua. Minyak mewakili kuasa Allah Roh Kudus. Ini adalah fakta dari
berita Injil yang luar biasa.
Melalui penafsiran dan pengkajian Firman Allah secara
Literatur dan terstruktur, maka pandangan dari ayat-ayat Firman Tuhan diatas dapat
dipahami bahwa minyak merupakan sarana yang bisa dipakai oleh hamba Tuhan dalam
pelayanan kesembuhan di gereja.